Penjajahan Uang
Know your money ….
Kalo yang biasa kita denger kan melek huruf atau melek angka, sekarang yang bakal di bahas adalah melek ekonomi. Dengan melek ekonomi, niscaya kamu akan tau apa itu hakikat uang dan bisa mengintrospeksi diri, apakah kita udah beneran merdeka ?
“za, ini kan buat postingan kombun. Yang tema nya generasi muda bicara kemerdekaan ? apa hubungannya sama know your money ?”
Kalo kita flashback ke belakang, penjajahan di Indonesia yang di lakukan oleh belanda di mulai oleh sebuah kongsi dagang, masalahnya rakyat Indonesia kurang ngerti tentang ekonomi. Jadi di biarin aja tuh kongsi dagang yang kelak di kenal dengan nama kompeni “menjajah” Indonesia, penjajahan yang paling terasa adalah kewenangan untuk voc mencetak mata uang nya sendiri. So , voc kalo misalnya mau beli somay tapi engga ada duit , ya tinggal pulang terus duit nya di gunting sendiri deh buat jajan somay.
Cukup narasi singkat tentang uang nya, sekarang kita masuk ke inti nya… jeng jeng
Setelah bung karrno dan bung hatta memproklamirkan kemerdekaan, ekonomi Indonesia menghadapi ancaman baru, yaitu banyaknya uang yang beredar di Indonesia. dari sabang sampe meauke , eh salah merauke belom masuk itungan waktu itu. Ada uang jepang, belanda, de javasche bank bahkan di yogya pun nyetak duit sendiri. Oleh karena itu bung hatta pada 25 oktober 1946 mengeluarkan ORI (Oeang Repoeblik Indonesia ) , nah kurs ORI ini adalah Rp 2 = 1 gram emas, jadi dulu 1 rupiah itu sama dengan Rp 750K sekarang. Pada waktu itu pemerintah Indonesia ngebagiin uang nya masing masing 1 Rupiah ke semua rakyat Indonesia , mau kakek kakek , ema ema posyandu sama anak alay jaman itu dapet bagian yang sama. pada waktu itu duit segitu ya bisa di pake buat makan seminggu, dan dalam waktu 3 bulan uang segitu cuman bisa untuk makan 2 hari…… hyper inflation L
“za, kok bisa begitu ?”
1. Jumlah uang (ORI) yang beredar di masyarakat jumlahnya sudah terlalu banyak, yang menyebabkan inflasi itu sendiri.
2. Karena uang (ORI) bukanlah uang sejati…
Uang sejati adalah uang yang nilai intrinsic sama ekstrinsik nya sama yang masuk geng uang sejati ini emas dan logam mulia, kalo uang fiat ya uang kertas. penjelasan sederhana nya gini missal uang emas dengan berat satu kilo. Maka uang itu di hargain dengan harga emas satu kilo, beda dengan uang kertas 100 ribu, apakah harga bahan kertas itu juga 100 ribu ? engga kan ? uang itu jadi 100 ribu karena di sahkan oleh negara. awalnya uang fiat ini di keluarkan berdasarkan jumlah cadangan emas atau perak yang dimiliki suatu negara, sehingga jika di butuhkan uang kertas ini bisa di tukar emas di bank, masih cukup adil karena kita masih bisa menukarkannya di bank jika di perlukan. tulisan yang tertulis dalam uang tersebut kurang lebih gini .
“tukarkan dengan sekian emas (jumlah nominal uang) bila di perlukan”
Tulisan ini jauh berbeda dengan tulisan yang ada di uang rupiah, yang berbunyi
“alat pembayaran yang sah”
Tulisan yang menurut gue dictator abis, kita bisa beli laptop macbook air dengan kertas yang di tanda tanganin sama gubernur BI.
Lanjut ke ORI, pertanyaan selanjutnya adalah…..
“za, uang belanda dan kawan kawannya kemana deh ?”
Uang itu masih laku, tapi sayang beribu sayang. Uang itu harus kena pemotongan nilai uang yang bernama gunting sjafrudin ( kalo ga salah ejaanya gini sih ), jadi untuk nominal uang tertentu akan di potong menjadi dua, bagian kiri bisa di pake buat belanja tapi nilainya tinggal setengah dari nominal yang tertera, uang bagian kanan di tuker surat obligasi dengan jangka waktu 40 tahun dan bunga 3% per tahun. Keliaatannya mah fine fine aja ya ? padahal mah ENGGA !!!!
Pemerintah Indonesia waktu itu masih rapuh banget, sehingga punya banyak utang. Sedangkan Indonesia lagi dalam rangka pembangunan, mau narikin pajak ke rakyat ya susah jadi cara yang paling efektif adalah dengan mencetak uang sebbanyak banyaknya… pada awalnya uang pecahan 100 adalah pecahan terbesar(50gr emas loh itu), ga cukup segitu oke di cetak uang 250 , kurang gedeee lagi di cetak laagi pecahan 600 Rupiah. Efeknya ? dalam waktu 3 tahun rupiah mengalami inflasi sehingga kehilangan 53% nilai rill nya, dari Rp 2 = 1gr emas, berubah jadi Rp 4.20 = 1 gr emas. Saatnya bilang WOW….
Belom sampe situ, belom ….
Pada tahun 1959 lewat dekrit 5 juli (yang identik dengan pembubaran konstituante), di terapkan sanering uang. Sanering uang pecahan Rp 500 dan Rp 1000, masing-masing menjadi Rp 50 dan Rp 100 (Undang-Undang (UU) No. 2 Prp. tahun 19 (
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanering_(ekonomi)). Yang pada kenyataanya di tanggal 24 agustus malah lebih absurd lagi,Rp 5000 di UBAH nilainya menjadi Rp 50 dan Rp 10.000 menjadi Rp 100. Tamparan yang keras bagi orang yang suka menabung di bawah bantal di masa tersebut.
Kisah selanjutnya tidak lulus sensor karena terlalu sadis untuk di ceritakan. salah satu titik nya adalah redenominasi rupiah, devaluasi dan hyper inflasi diatas 300% gue kurang tega buat ngomong angka pas nya. Tapi gue akan berbaik hati untuk ngebocorin sedikit rahasia, kalo nilai rupiah tingal 0.0000018% dari nilai awalnya. Hampir 0 ya ? terus yang obligasi masa gunting sjafrudin ?
Setelah membaca tulisan gue mungkin yang waras akan mikir, “anjrit duit gue ?” tapi yang pinter bakal lebih mikir “jadi siapa yang ngendaliin turun naiknya duit gue ?, terus gue harus ngapain”. Yang ngendaliin pastinya pemerintah, tapi jangan salahin mereka juga. Husnudzon aja , kalo ini adalah pilihan terbaik dari yang terburuk. Dan untuk pertanyaan kita harus gimana ? ada baiknya untuk melakukan pengalihan dan manajemen asset. Sebagai generasi muda yang cerdas (ini agak klise seriusandeh) kita harus tau di taro mana asset yang jangka panjang dan di letakkan dimana asset jangka pendek, dan harus tau juga. Bener engga sih itu asset ? jaangan jangan cuman liabilitas (property yang di anggap asset padahal bukan ) ?
Bicara kemerdekaan, bicara tentang uang juga. Gimana mau di anggep merdeka kalo masalah uang aja masih di dikte ? kita udah kerja sampe dari anang rambutnya masih segondrong Ashanti sampe krisdayanti nikah ama raul lemos eh duit nya malah nguap gitu aja kena inflasi apa beda nya sama kerja paksa ? jalan keluar nya adalah menggunakan uang yang bukan di keeluarkan oleh pemerintah, pilihannya emas, perak , perunggu ,platinum atau yang terakhir …
Bitcoin .. to be continued
Note : sekedar informasi, tulisan ini di dedikasikan komunitas blogger unj. Kata rupiah di ambil dari bahasa sansakerta yang berarti perak, seperti bahan yang di gunakan oleh uang gulden. Uang gulden (yang berarti emas) umumnya menggunakan perak.